Selasa, 06 Oktober 2015

karya ilmiah tentang etika pergaulan mahasiswa



 ETIKA PERGAULAN MAHASISWA


Makalah Ini Ditulis untuk Memenuhi Salah Satu Tugas
Mata Kuliah Teknik Penulisan Karya Ilmiah










OLEH:

   NITA YULIANTI
   BP: 141100143

DOSEN PEMBIMBING: LILIMIWIRDI, S. S., M. Hum.


YAYASAN AMAL BAKTI MUKMIN PADANG
SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER
(STMIK) INDONESIA PADANG
2015

HALAMAN PENGESAHAN

Karya Tulis Yang Berjudul “Etika Pergaulan Mahasiswa” ini diajukan sebagai syarat untuk memenuhi tugas akhir Mata Kuliah Teknik Penuisan Karya Ilmiah tahun ajaran 2015/2016 di STMIK Indonesia  Padang. Disahkan di Padang pada tanggal 25 Mei 2015.
Disetujui oleh:

 Dosen  pembimbing,                                                                     Penulis,

                                                           
  Lilimiwirdi, S.S., M.Hum.                                                    Nita Yulianti
  NIP/NIK: 1030098102                                                              BP: 141100143       
                       


Mengesahkan:
Ketua STMIK Indonesia,


Prof. Dr. Hj. Safni, M.Eng.
                                                     NIP/NIK:19670512199032001












ii




Banyak pergaulan yang kurang baik terjadi di kalangan mahasiswa karena nilai-nilai yang diberikan dalam keluarga kurang bisa diterima. Keluarga mempunyai tanggung jawab yang vital untuk menghasilkan anak-anak yang beretika, santun dan mempunyai keimanan. Penyimpangan – penyimpangan etika yang terjadi pada anak merupakan suatu gambaran bahwa keluarga gagal menanamkan nilai yang baik pada anak. Namun, tidak selamanya keluarga bisa dijadikan pihak yang bersalah, karna ketika anak bertumbuh dewasa ia memegang haknya secara utuh dan dapat menentukan sendiri, akan menjadi sama dengan lingkungan pergaulan yang kurang baik atau hidup dengan pendirian yang kuat untuk berani beda dari lingkungannya. Pendirian yang kuat ditentukan dari tingkat keimanan mahasiswa sendiri, keimanan yang baik pasti akan menjadikan mahasiswa itu terlihat berbeda dari yang lain, seorang yang mempunyai keimanan yang baik cenderung menjadi diri sendiri dan tidak gampang terpengaruh. Namun, sangat disayangkan pada era ini sangat sulit bagi mahasiswa menolak ajakan – ajakan yang kurang baik dengan alasan ingin diterima oleh lingkungannya, dan sudah dapat dipastikan tingkat keimanan mahasiswa tersebut kurang kuat dan cenderung tergoyahkan dengan pengaruh lingkungan sekitar



ii



KATA PENGANTAR
Puji syukur kami ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan hikmat serta karunia-Nya kepada kami sehingga kami berhasil menyeleseaikan makalah ini dengan judul “Masalah  Etika Pergaulan Mahasiswa”.
Makalah ini berisikan tentang hal-hal yang membuat mahasiswa masa kini lebih cenderung mengikuti pergaulan yang tidak baik. Faktor yang mempengaruhi mahasiswa memilih pergaulan dalam kehidupan sehari-hari yang terjadi di lingkungan tempat mahasiswa menimba ilmu (kampus).
Penlis berharap makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca dan diri sendiri. Penulis menyadari bahwa makalah ini masi jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah Swt. senantiasa  memberkati usaha kami. Amin.
      Padang, 25 Mei 2015

                
 Nita Yulianti




DAFTAR ISI

















Mahasiswa pada dasarnya merupakan subjek atau pelaku di dalam pergerakan pembaharuan. Dia akan menjadi generasi-generasi penerus bangsa. Kemudian, dia juga akan membangun bangsa dan tanah air ke arah yang lebih baik sehingga ia dituntut untuk memiliki etika.
Etika bagi mahasiswa dapat menjadi alat kontrol di dalam melakukan suatu tindakan. Etika dapat menjadi gambaran bagi mahasiswa dalam mengambil suatu keputusan atau dalam melakukan sesuatu yang baik atau yang buruk. Oleh karena itu, makna etika harus lebih dipahami kembali dan diaplikasikan di dalam lingkungan mahasiswa. Dalam relitanya, lebih banyak mahasiswa yang tidak sadar dan tidak mengetahui makna etika. Kemudian, peranan etika itu sendiri dalam kehidupan. Karena tidak mengetahui persoalan etika, bermunculanlah mahasiswa dan mahasiswi yang tidak memiliki akhlaqul karimah, seperti mahasiswa yang tidak memiliki sopan dan santun kepada para dosen, mahasiswa yang lebih menyukai hidup dengan bebas, mengonsumsi obat-obatan terlarang, pergaulan bebas antara mahasiswa dengan mahasiswi, berdemonstrasi dengan tidak mengikuti peraturan yang berlaku bahkan hal terkecil seperti menyontek disaat ujian dianggap hal biasa. Padahal menyontek merupakan salah satu hal yang tidak mengindahkan makna dari etika.
Apabila mahasiswa masih belum menyadari betapa pentingnya etika di dalam  pembentukan karakter-karakter seorang penerus bangsa dan negara, akankah bangsa Indonesia untuk di masa yang akan datang di isi oleh penerus-penerus bangsa yang berakhlaqul karimah atau beretika? Akan diletakkan dimanakah wajah Indonesia nanti apabila bangsa Indonesia dibangun oleh jiwa-jiwa yang penuh dengan kecurangan atau dengan akhlak-akhlak tercela?

Berdasarkan uraian pada latar belakang di atas, maka masalah-masalah yang
1. Apakah pengertian mahasiswa?
2. Apakah itu Etika?
3. Apakah masalah etika kebiasaan mahasiswa?
4. Apakah masalah etika kesopanan mahasiswa?
5. Bagaimana dengan keimanan  mahasiswa?
6. Mengapa mahasiswa bersikap anarkis?

1.3 Tujuan penulisan
Berdasarkan perumusan masalah di atas, peranan etika bagi mahasiswa diharapkan dapat mewujudkan dan menumbuhkan etika dan tingkah laku yang positif. Namun secara umum karya tulis ilmiah ini bertujuan untuk:
1. Memenuhi tugas mata kuliah Teknik Penulisan Karya Ilmiah
2. Diharapkan mahasiswa mengetahui, memahami, dan dapat mengamalkan nilai-nilai  etika di kalangan atau di dalam aktivitas mahasiswa.
·         Melatih untuk mengembangkan keterampilan membaca yang efektif;
·         Melatih untuk menggabungkan hasil bacaan dari berbagai sumber;
·         Mengenalkan dengan kegiatan kepustakaan;
·         Meningkatkan pengorganisasian fakta/data secara jelas dan sistematis;
·         Memperoleh kepuasan intelektual;
·         Memperluas cakrawala ilmu pengetahuan;
·         Sebagai bahan acuan/penelitian
Metode yang digunakan dalam penulisan karya tulis ilmiah ini adalah metode studi literatur, observasi, dan quisioner.
Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah  Mahasiswa yang memiliki IP tinggi dan yang bisa bergaul baik dengan dosen dan mahasiswa lainnya.Adapun sampel dalam penelitianpenelitian ini adalah sebanyak 1 kelompok, dengan jumlah anggota kelompok 5orang mahasiswa
 BAB I    PENDAHULUAN
 1.1 Latar Belakang Masalah
1.2 Rumusan Masalah
 1.3 Tujuan Penulisan
1.4 Manfaat Penulisan
1.5 Metode Penulisan
1.6 Populasi dan sampel                              
1.7 Sistematika Penulisan
BAB II   LANDASAN TEORI
BAB III   PEMBAHASAN
3.1 Pengertian mahasiswa
3.2 Pengertian etika
3.3 . Apakah masalah etika kebiasaan mahasiswa?
3.4. Apakah masalah etika kesopanan mahasiswa?
3.5 Bagaimana dengan keimanan  mahasiswa?
3.6  Mengapa mahasiswa bersikap anarkis?
 BAB IV PENUTUP
4.1 Kesimpulan
4.2 Saran




















BAB II
Edward Shill mengkategorikan mahasiswa sebagai lapisan intelektual yang memiliki tanggung jawab sosial yang khas[1]. Shill menyebutkan ada lima fungsi kaum intelektul, yakni mencipta dan menyebar kebudayaan tinggi menyediakan bagan-bagan nasional dan antar bangsa, membina keberdayan dan bersama mempengaruhi perubahan sosial dan memainkan peran politik[2].             
Menurut K. Bertens, 1994  ada empat perbedaan antara etika dan etiket[3],  yaitu secara umumnya sebagai berikut:
1. Etika adalah niat, apakah perbuatan itu boleh dilakukan atau tidak sesuai
pertimbangan niat baik atau buruk sebagai akibatnya. Etiket adalah menetapkan
cara, untuk melakukan perbuatan benar sesuai dengan yang diharapkan.
2. Etika adalah nurani (bathiniah), bagaimana harus bersikap etis dan baik yang
sesungguhnya timbul dari kesadaran dirinya. Etiket adalah formalitas (lahiriah),
tampak dari sikap luarnya penuh dengan sopan santun dan kebaikan.
3. Etika bersifat absolut, artinya tidak dapat ditawar-tawar lagi, kalau perbuatan baik
mendapat pujian dan yang salah harus mendapat sanksi.

Etiket bersifat relatif, yaitu yang dianggap tidak sopan dalam suatu kebudayaan
daerah tertentu, tetapi belum tentu di tempat daerah lainnya.
4. Etika berlakunya, tidak tergantung pada ada atau tidaknya orang lain yang hadir.
Etiket hanya berlaku, jika ada orang lain yang hadir, dan jika tidak ada orang lain
maka etiket itu tidak berlaku.










           




Mahasiswa sebagai pelaku utama dan agent of exchange dalam gerakan-gerakan pembaharuan memiliki makna yaitu sekumpulan manusia intelektual, memandang segala sesuatu dengan pikiran jernih, positif, kritis yang bertanggung jawab, dan dewasa. Secara moril mahasiswa akan dituntut tangung jawab akademisnya dalam menghsilkan “buah karya” yang berguna bagi kehidupan lingkungan.
Edward Shill mengkategorikan mahasiswa sebagai lapisan intelektual yang memiliki tanggung jawab sosial yang khas. Shill menyebutkan ada lima fungsi kaum intelektul, yakni mencipta dan menyebar kebudayaan tinggi menyediakan bagan-bagan nasional dan antar bangsa, membina keberdayan dan bersama mempengaruhi perubahan sosial dan memainkan peran politik.

Menurut A. Sonny  Keraf ( dalam Ruslan,2011:33) [4]etika dapat di bagi menjadi dua bagian yaitu etika umum dan etika khusus. Pertama etika umum yang berbicara mengenai kondisi kondisi dasar bagaimna manusia bertindak secara etis , bagaimana manusia mengambil keputusan dan prinsip moral dasar yang menjadi pegangan manusia dalam bertindak srta bertolak ukur dalam menilai baik atau beruknya suatu keputusan. Kedua etika khusus yang merupakan penerapan prinsip prinsip moral dasar dalam bidang kehidupan yang khusus[5]
Etika sendiri berasal dari bahasa Yunani adalah "Ethos", yang berarti watak kesusilaan atau adat kebiasaan (custom). Etika biasanya berkaitan erat dengan perkataan moral yang merupakan istilah dari bahasa Latin, yaitu "Mos" dan dalam bentuk jamaknya "Mores", yang berarti juga adat kebiasaan atau cara hidup seseorang dengan melakukan perbuatan yang baik (kesusilaan), dan menghindari kita dari hal-hal dan tindakan yang buruk.
Etika dan moral lebih kurang sama pengertiannya, tetapi dalam kegiatan sehari-hari terdapat perbedaan, yaitu moral atau moralitas untuk penilaian perbuatan yang dilakukan, sedangkan etika adalah untuk pengkajian sistem nilai-nilai yang berlaku.  Etika berkaitan dengan nilai, norma, dan moral. Di dalam Dictionary of Sosciology and Related Sciences dikemukakan bahwa nilai adalah kemampuan yang dipercayai dan pada suatu benda untuk memuaskan manusia.

Mereka yang terbawa arus pergaulan yang kurang sehat lebih cenderung tidak berfikir panjang dalam mengolah emosi mereka. Mereka lebih mementingkan solidaritas kelompok dari pada kepentingan umum yang lain, tawuran antar mahasiswa saat ini sangat mudah sekali terjadi dengan masalah-masalah kecil sebagai pemicunya.

Satu lagi masalah kebiasaan buruk berlandaskan solidaritas, mereka merasa jika mereka dititipkan absen oleh temannya yang tidak bisa hadir karna malas kuliah adalah suatu tindakan yang mulia dengan alasan menolong teman dan ia mengharapkan apabila ia ingin membolos kuliah suatu saat nanti dapat menitipkan absen pada temannya itu.

Melihat banyaknya teman yang menyontek seorang mahasiswa menjadi malas mengerjakan tugas yang seharusnya dikerjakan dirumah, ataupun saat dirumah ia tidak ada niatan sama sekali mengerjakan tugasnya karna disibukan dengan kegiatan-kegiatan yang menghibur diri

Dalam penjelasan mengenai kebiasaan-kebiasaan diatas dapat disimpulkan bahwa suatu kebiasaan yang diterapkan oleh individu menjadi modal bagi dirinya untuk bisa masuk dalam lingkungan pergaulan, khususnya lingkungan pergaulan mahasiswa.

Kesopanan menjadi hal yang mutlak ketika seseorang masuk dalam suatu lingkungan dimana ia beraktifitas. Didalam keluargalah etika kesopanan seseoarang dibentuk, dalam aktifitas sehari-hari seorang anak dituntut oleh orang tua mereka untuk berlaku sopan
contohnya,  kesopanan dapat diterapkan keluarga pada saat makan bersama, pada saat makan anggota keluarga tidak boleh berbicara satu sama lain, tidak menimbulkan bunyi-bunyian dari sendok dan garpu yang beradu juga masuk dalam kesopanan di meja makan, dan berdoa sebelum makan sebagai bentuk kesopanan dan rasa syukur pada Tuhan. Tentu pada setiap keluarga terdapat aturan-aturan yang berbeda tergantung pada adat dan kebiasaan yang diterapkan dalam masing-masing keluarga.
Selain dikeluarga, etika kesopanan juga harus dilakukan ditempat kerja dan bagi para mahasiswa di tempat mereka berkuliah.
Sangat disayangkan, gaya hidup mahasiswa masa kini seringkali mengesampingkan etika kesopanan, Gaya hidup mahasiswa yang lebih suka bersenang-senang daripada mereka harus berkuliah menjadikan mereka acuh terhadap orang lain, mereka menganggap orang lain yang tidak mengikuti gaya hidup mereka adalah orang yang norak dan kurang pergaulan, bahkan hal itu juga mereka lakukan pada dosen-dosen mereka sendiri yang menurut mereka, para dosen hanya memberikan tugas-tugas tanpa memberi mereka nilai yang pantas, mereka tidak sadar bahwa mereka sendiri lah yang membuat nilai itu. Berikut merupakan hal-hal yang menyangkut tentang masalah etika kesopanan mahasiswa di lingkungan kampus mereka:

Seringkali kita sebagai mahasiswa sering melewati hal ini, menyapa merupakan suatu bentuk penghormatan pada orang yang kita sapa, saat ada dosen melintas dihadapan kita, sebaiknya kita menyapa beliau, karna walau bagaimana pun mereka semua(dosen) merupakan orang-orang yang mendorong kita untuk maju dan mendidik kita menjadi lebih baik, seringkali kita merasa untuk apa kita menyapa karna kita kuliah sudah membayar, dan uang yang kita bayar adalah untuk membayar dosen-dosen kita. Mindset yang seperti inilah yang harus dihilang dari dalam diri kita sebagai mahasiswa. Namun menyapa juga tidak hanya sebatas untuk dosen saja, para pekerja lain di kampus kita juga perlu kita beri penghargaan, siapaun dia; satpam,tukang sapu,ataupun pesuruh dan tukang kebun kampus kita perlu menyapa mereka sebagai wujud terima kasih atas setiap pelayanan yang mereka berikan untuk semua orang yang ada di kampus

Setiap orang diberi hak dalam berprilaku namun ada batasan dalam menggunakan hak tersebut, hak berprilaku boleh saja dilakukan selagi tidak mengganggu kepentingan umum, didalam kampus seorang mahasiswa juga diberik hak yang sama dan diberi batasan yang sama, banyak prilaku yang menyimpang  yang dilakukan oleh mahasiswa yang kurang bisa menjaga prilaku mereka, seperti mengganggu teman-teman lain yang sedang belajar dengan membuat kegaduhan di lorong-lorong kelas, mengotori kelas dengan membuang sampah dikelas, merusak fasilitas kampus yang disediakan, hal ini sangat tidak mencerminkan mahasiswa sebagai seoarang belajar etika. Seharusnya kita sebagai mahasiswa yang beretika lebih menjaga prilaku kita dengan melakukan hal-hal yang positif, seperti saat ada jam kosong sebaiknya kita.
menggunakan waktu itu untuk mengulang materi yang sebelumnya diajarkan agar kita lebih siap jika dosen memberikan pertanyaan.
Dalam penjelasan diatas, kami menyimpulkan bahwa seorang mahasiswa yang beretika,dan sebagai orang yang terpelajar haruslah menerapkan etika kesopanan tersebut dalam kampus maupun diluar kampus, kesopanan merupakan hal yang mutlak dan tidak ada kompromi bagi setiap kita untuk berlaku tidak sopan.

Terkadang orang  yang menganggap bahwa diri mereka telah beriman karna mereka merasa telah telah menjalankan sholat atau ibadah mahdah lainnya, lantas dengan gampangnya menyatakan bahwa diri mereka telah beriman, prsepsi dan pandangan mereka yang demikian mengenai keimanan jauh dari kata benar karna Ibadah merupakan suatu bentuk rasa syukur kita kepada Tuhan. Diantaranya

Dalam berkata utamakanlah perkataan yg bermanfaat dan bersuara yg lembut, namun kadang kala kita bisa temui meskipun dirinya sudah mahasiswa kata-kata yg diucapkan kasar dan tidak sopan. Meskipun kata-kata itu sudah diketahui tidak pantas diucapkan masih saja sering digunakan, dan orang yang demikian biasanya ia melakukan hal ini dikarenakan lingkungan tempat ia bergaul kurang sehat dan menganggap kata-kata tersebut adalah suatu hal yang sudah biasa dan lumrah digunakan dalam bergaul. Hal ini sangat ditentang oleh agama manapun, hampir seluruh agama yang ada di muka bumi mengajarkan etika dalam mengendalikan perkataan seorang umat.

Dalam bergaul, penekanan prilaku yang baik sangat ditekankan agar teman bisa merasa nyaman berteman dengan kita. Segala sesuatu yang kita berikan terhadap orang lain adalah benih yang kita tabur, sehingga jika kita menabur hal-hal baik pada orang lain, tentu kita akan menuai hal yang baik pula dari orang lain

Sama seperti yang sudah kita bahas pada “Masalah Etika Kesopanan Mahasiswa” salam merupakan suatu bentuk rasa hormat kita, sikap hormat pada orang lain menunjukan sikap hormat kita terhadap Sang Pencipta.

Tindakan anarkis tidak sepenuhnya identik dengan mahasiswa, tetapi dalam realitanya masih ada mahasiswa yang menganut anarkisme. Mahasiswa yang menganut paham anarkis disebut juga mahasiswa prematur yang sudah tidak bisa memilih mana yang baik dan yang buruk
Kini gelar mahasiswa sebagai kaum intelektual perlahan mulai bergeser menjadi kaum anarkis. Dalam masyarakat yang sehat, anarkisme tidak akan muncul, karena masyarakat paham bagaimana menyelesaikan setiap persoalan secara baik, rasional, dan harus sesuai dengan etika.
Menurut Denny JA. ada tiga kondisi lahirnya gerakan sosial seperti gerakan mahasiswa yang melakukan tindakan anarkis. Pertama, gerakan sosial dilahirkan oleh kondisi yang memberikan kesempatan bagi gerakan itu. Kedua, gerakan sosial timbul karena meluasnya ketidakpuasan atas situasi yang ada. Ketiga, gerakan sosial semata-mata masalah kemampuan kepemimpinan dari tokoh penggerak. Gerakan mahasiswa mengaktualissikan potensinya melalui sikap-sikap dan pernyataan yang bersifat imbuan moral. Mereka mendorong perubahan dengan mengetengahkan isu-isu moral sesuai sifatnya yang bersifat ideal. Ciri khas gerakan mahasiswa adalah mengaktualisasikan nilai-nilai ideal mereka karena ketidakpuasan terhadap lingkungan sekitarnya.








Banyak dari kita terbawa arus pergaulan yang kurang baik karna nilai-nilai yang diberikan dalam keluarga kita kurang bisa diterima oleh kita, keluarga mempunyai tanggung jawab yang vital untuk menghasilkan anak-anak yang beretika, santun dan mempunyai keimanan, ketiganya mempunyai sifat yang mendasar bagi perkembangan anak. Penyimpangan – penyimpangan etika yang terjadi pada anak merupakan suatu gambaran bahwa keluarga gagal menanamkan nilai yang baik pada anak, namun tidak selamanya keluarga bisa dijadikan pihak yang bersalah, karna ketika anak bertumbuh dewasa ia memegang haknya secara utuh dan dapat menentukan sendiri, akan menjadi sama dengan lingkungan pergaulan yang kurang baik atau hidup dengan pendirian yang kuat untuk berani beda dari lingkungannya. Pendirian yang kuat ditentukan dari tingkat keimanan mahasiswa sendiri, keimanan yang baik pasti akan menjadikan mahasiswa itu terlihat berbeda dari yang lain, seorang yang mempunyai keimanan yang baik cenderung menjadi diri sendiri dan tidak gampang terpengaruh. Namun sangat disayangkan pada era ini sangat sulit bagi mahasiswa menolak ajakan – ajakan yang kurang baik dengan alasan ingin diterima oleh lingkungannya, dan sudah dapat dipastikan tingkat keimanan mahasiswa tersebut kurang kuat dan cenderung tergoyanhkan dengan pengaruh lingkungan sekitar















Kumpulan sumber dari Buku

Adji, Oemar Seno.1991. Etika Profesional Hukum. Jakarta: Erlangga.
Agoes Sukrisno, Ardana I Cenik. (2009) Etika Mahasiswa. Jakarta : Salemba Empat.
             K. Bertens, 1994 Etika. Jakarta: Utama Gramedia.

Edward Shill Tanpa tahun. Etika Akademis. Terjemahan oleh Parsudi Suparlan. 1993. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.

Effendy, Onong Uchyana. 2000. Ilmu, Teori dan Filsafat Komunikasi. Bandung: Citra Aditya Bakti.









1.      Biodata
Nama Lengkap                        :  NITA YULIANTI
Panggilan                                :   Nita
Tempat/ Tgl Lahir                   :   Surian/ 25 Januari 1995
Jurusan                                    :   Sistem Informasi , STMIK INDONESIA Padang
Alamat                                    :   Jln, Pinus Lolong Belanti, No 2, RT.6, RW.3

2.      Riwayat Pendidikan
1.      SD Negeri 02 Gadung Surian. Kec.Pantai Cermin. Kab.Solok  (Sumbar), Tahun 2002─2007
2.      MTs Negeri Gadung Surian Kec.Pantai Cermin. Kab.Solok (Sumbar), Tahun 2007─2010
3.      SMA Negeri 1 Pantai Cermin. Kec.Pantai Cermin Kab. Solok  (Sumbar),Tahun 2010─2013

4.      S-I, Sistem Informasi, STMIK INDONESIA Padang ,

Tahun 2014-………

3.                  Pengalaman Kerja

Staff TU MTs PP DR M Natsir Alahan Panjang Kec. Lembah Gumanti, Kab .Solok
.

4.                  Organisasi

Anggota BEM STMIK INDONESIA PADANG Tahun 2014/2015

5.   Seminar, Workshop, Lokakarya, dan Perlombaan.
A.      Panitia
1.      Panitia Seminar Nasional Masyarakat Ekonomi ASEAN. Yang diselenggarakan oleh BEM STMIK INDONESIA Padang yang bekerja sama dengan BPSK (Badan Pusat Sengketa Konsumen) Sumbar. Padang, 24 Desember tahun 2014

B.                                                 Peserta
1.      Peseta Seminar Indonesia Congress of Muslim Student. Oleh BKLDK (Badan Koordinator Lembaga Dakwah Kampus Sumatera Barat). Padang, 19 Oktober tahun 2014


                                               
                                                                                                          Padang, 22  Mei 2015,

                                                                                                                                   

   
                                                                                                            NITA YULIANTI



1.Edward Shill ,Etika Akademis (Jakarta;Yayasan Obor Indonesia;1993),
2. K. Bertens,  Etika. (Jakarta: Utama Gramedia 1994),


[4] Ruslan, Rusady. Etika Kehumasan, Konsepsi dan Aplikasi, (Jakarta: Rajawali Pers, 2013), hlm. 33.
[5] Keraf, A. Sonny, Etika Bisnis Membangun Citra Bisnis Sebagai Profesi Luhur(Jakarta;Kanisius,1991)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar